Sabtu, 30 Juni 2012

SOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


BAB I

1.1       PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dalam arti lain, pertumbuhan ekonomi sebagai proses kenaikan kapasitas produk suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Tingkat pertambahan penduduk dihitung berdasarkan persentase kenaikan relative atau persentase penurunan relative jumlah penduduk neto per tahun yang sumbernya dari pertambahan alami dan migrasi internasional neto. Pertambahan alami yaitu selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian pada suatu Negara. Migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang beremigrasi dengan yang berimigrasi.
Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Semakin cepat laju pertumbuhan penduduk maka akan semakin besar pula jumlah penduduk berusia muda yang belum produktif dalam populasi total, dan semakin berat pula beban tanggungan penduduk yang produktif.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melaju relatif cepat mulai tahun 1968. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kurun waktu 1968-1982 sekitar 7,65% per tahun. Dibandingkan dengan Negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak rendah. Pada saat terjadi krisis keuangan global hampir di semua Negara pada tahun 2006-2009, ekonomi Indonesia tidak mengalami goncangan berarti.

Permasalahan
Banyak masalah yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, misalnya pengangguran. Pengangguran atau dikenal dengan tuna karya adalah istilah yang digunakan untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu, atau orang yang sedang mencari pekerjaan yang layak. Umumnya pengangguran disebabkan karena jumlah pencari kerja atau angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.  Pengangguran menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan muncul kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Masalah lainnya adalah pendidikan. Pendidikan secara penuh mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bukan hanya karena berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga akan mempengaruhi fertilitas masyarakat.  Hampir semua Negara berkembang menghadapi masalah kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya mutu pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tingkat melek huruf yang rendah dan standar proses pendidikan yang relative kurang memenuhi syarat.



BAB II
2.1         ISI
              Akhir-akhir ini Indonesia menghadapi dua kondisi yang terjadi secara simultan yang bersifat antagonistis, yaitu pertumbuhan ekonomi berlangsung serentak dan kemiskinan. Urbanisasi meningkat terutama dari kelompok miskin dan pengemis. Bukan hanya di Jakarta, melainkan di semua kota besar di Indonesia. Hal ini menandakan adanya kemiskinan dan sempitnya kesempatan kerja di pedesaan yang menimbulkan banyak pengangguran.
              Tujuan ekonomi suatu Negara adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan selalu dalam keadaan naik. Bila tingkat pengangguran suatu Negara relatif tinggi, maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Pengangguran memberikan dampak negatif terhadap kegiatan perekonomian :
-          Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Ini terjadi karena pengangguran dapat menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan menjadi lebih rendah dari pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Karena itu, kemakmuran yang dicapai masyarakat menjadi lebih rendah.
-          Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Karena pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat juga akan menurun. Dengan begitu, pajak yang harusnya dibayar dari masyarakat ikut menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang dan kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
-          Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang, sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi ikut berkurang juga. Keadaan seperti itu tidak akan menarik investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru sehingga menyebabkan tingkat investasi menurun dan pertumbuhan ekonomi pun tidak terpacu.

Dalam teorinya yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation, David Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat, suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja yang melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya bisa digunakan untuk membiayai tarif hidup yang minim sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan.
Pengangguran juga bisa disebabkan karena banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Kebijakan pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya industry baru yang tidak memperhatikan dampak lingkungan sehingga mengakibatkan pencemaran juga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.
Sebagai contoh yaitu kasus yang menimpa masyarakat Tani Baru di Kalimantan. Masyarakat Desa Tani Baru menuntut PT VICO untuk menghentikan operasi seismiknya namun tidak mendapatkan tanggapan. Penghasilan tambak mereka turun hampir 95 persen akibat pencemaran yang ditimbulkan PT VICO. Tanah menjadi tidak subur, banyak lubang bekas pengeboran dan peledakan serta mengeluarkan gas alam yang beracun. Akibatnya, rakyat desa tersebut menjadi orang-orang miskin dan pengangguran.
Pendidikan juga mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pendidikan adalah pintu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Karena dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multiplier effect terhadap pembangunan suatu Negara, terutama bidang ekonomi.
Pemerintah mempunyai peran aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan agar SDM yang dihasilkan dapat menjadi sumber untuk pembangunan Negara maupun daerah. Salah satu usaha pemerintah untuk memajukan pendidikan adalah dengan mengadakan program wajib belajar sembilan tahun.
Hubungan sumber daya manusia (pendidikan) dengan pertumbuhan ekonomi merupakan dua mata rantai. Pertumbuhan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu pendidikan atau sumber daya manusia dilakukan, jika tidak ada program yang jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
Sebagai contoh yaitu studi yang dilakukan Profesor ekonomi dari Harvard, Dale Jorgenson et al. (1987) pada ekonomi Amerika Serikat dengan rentang waktu 1948-1979 misalnya menunjukkan bahwa 46 persen pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh pembentukan modal, 31 persen disebabkan pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia, serta 24 persen disebabkan kemajuan teknologi. Meski modal manusia memegang peran penting dalam pertumbuhan penduduk, para ahli lebih menaruh prioritas pada faktor modal fisik dan kemajuan teknologi. Ini beralasan karena melihat data AS, misalnya total kombinasi kedua faktor ini menyumbang sekitar 65 persen pertumbuhan ekonomi AS pada periode 1948-1979.
Perhatian terhadap faktor manusia menjadi sentral akhir-akhir ini berkaitan dengan perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli kedua bidang tersebut sepakat bahwa modal manusia berperan secara signifikan, bahkan lebih penting daripada faktor teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi jauh lebih penting yaitu kualitas.
Olehh karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi perorangan, tetapi juga untuk komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai masalah krusial seperti kriminalitas, pengangguran, penyalahgunaan narkoba, dan masalah lainnya yang menjadi beban social politik untuk pemerintah.
             








BAB III

3.1         KESIMPULAN
              Pengangguran memiliki dampak-dampak negatif terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya, yaitu :
·         Pengangguran dapat mengilangkan mata pencaharian
·         Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan
·         Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik
Untuk menghindari dampak-dampak tersebut, maka pengangguran harus diatasi. Karena beragamnya jenis pengangguran, maka cara mengatasinya juga harus disesuaikan dengan jenis penganggurannya.
              Cara mengatasi Pengangguran struktural :
v  Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
v  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan
v  Mengadakan pelatihan kerja untuk mengisi formasi kesempatan kerja yang kosong
v  Segera mendirikan industry padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
             
              Cara mengatasi Pengangguran Friksional :
Ø  Memperluas kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang sifatnya padat karya.
Ø  Deregulasi dan Debirokratisasi diberbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
Ø  Menggalakkan pengembangan sektor informal seperti home industry
Ø  Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya
Ø  Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA dan lain-lain sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
              Cara mengatasi Pengangguran Musiman :
§  Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain
§  Melakukan pelatihan dibidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu
              Cara mengatasi Pengangguran Siklus :
ü  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
ü  Meningkatkan daya beli masyarakat


Dalam berbagai studi kasus mengenai pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh teradap pertumbuhan ekonomi melalui berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan, keahlian, serta wawasan agar mampu lebi bekerja secara produktif, baik secara perorangan maupun kelompok. Semakin tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkualitas. Dalam kaitannya dengan perekonomian secara umum, semakin tinggi kualitas hidup suatu bangsa, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa itu. 

 
DAFTAR PUSTAKA

[1]        id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

[5]        http://www.brighten.or.id/brighten/index.php/opinion/hermanto-siregar/75-dampak-pertumbuhan-ekonomi-terhadap-penurunan-jumlah-penduduk-miskin