1. Teknologi
1.a. Jaringan Wireless
Adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi
antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering
dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter,
memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang
ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan
teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel
ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem
komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media
transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya
infra merah.
Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di
University of Hawaii, mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan
komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti ham-radio. Dengan
bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang terhubung tujuh
ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di
Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
"Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan
makalah di Proceedings IEEE pelaporan percobaan jaringan area lokal nirkabel
menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun
1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu radio spread spectrum
untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional.
Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan CDMA spread spectrum untuk
komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh
Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul kemudian dalam IEEE
Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus memimpin FCC
untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi komersial teknologi
spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad melaporkan percobaan sistem PBX
nirkabel kode menggunakan Division Multiple Access. Upaya-upaya ini mendorong
kegiatan industri yang signifikan dalam pengembangan dari generasi baru dari
jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa lama diskusi di radio
portabel dan mobile industri.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada
awal 1980-an oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio
paket ini. Mereka menambahkan komunikasi data pita suara modem, dengan
kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah ada sistem radio jarak
pendek, biasanya dalam dua meter band amatir. Generasi kedua modem nirkabel
dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental untuk
non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi. Modem ini memiliki
kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga
modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan data
tingkat atas perintah Mbit / s. Beberapa perusahaan yang mengembangkan
produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data diatas 1 Mbit / s dan
beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless
LAN.
1.b. Terminal
Cara Kerja Terminal biasanya data ditampilkan pada komputer
pada jarak jauh atau dekat yang disebut dengan terminal. Fungsi dasarnya adalah
untuk berhubungan dengan komputer host. Terminal juga dikenali dengan beberapa
istilah, seperti: CRT – Cathode Ray Tube, VDT -Video Display Terminal atau
display station.
Terminal dibagi atas 3 jenis, yaitu :
- terminal dungu
(dumb), yaitu terminal yang berfungsi hanya berupaya menghantar setiap karakter
yang dikirimkan ke host dan menampilkan apa saja yang dikirim oleh host.
- terminal ’smart’
, yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa
yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan
data yang terjadi.
- terminal pintar
(intelligent), yaitu terminal yang dapat diprogramkan untuk membuat
fungsi-fungsi tambahan seperti kontrol terhadap penyimpanan ke storage dan
menampilkan lay-out data dari host dengan lebih bagus.
Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses
booting, garis besar proses yang dijalankan adalah:
1. Mencari alamat ip dari dhcp server.
2. Mengambil kernel dari tftp server.
3. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
4. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai
menjalankannya.
5. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke
dalam xdm server.
Dalam contoh kasus diatas, dhcp server, tftp server, nfs
server dan xdm server berada dalam satu mesin komputer atau disebut server.
Pada saat komputer terminal/client selesai melakukan proses booting dan user
login ke dalam server, beberapa program aplikasi akan berjalan didalam server
tetapi output / tampilan akan berada pada komputer terminal/client. Ini adalah
teori dasar dari x-windows ltsp. Komputer terminal/client hanya berjalan pada
linux kernel, Xfree86, Init dan print server daemon untuk melakukan pencetakan
ke dalam lokal printer. Karena progaram ini adalah sangat kecil agar dapat
dijalankan padakomputer` terminal/client maka kita dapat melakukan penghematan
daya listrik dengan memakai power yang rendah dan dapat dijalankan dengan
menggunakan komputer 486 16mb untuk ram dengan tampilan x window
terminal/client (tanpa harddisk). Bila kita menggunakan beberapa komputer
terminal/client dengan satu server permasalahan yang timbul jika komputer
terminal/client akan berjalan, komputer terminal/client akan butuh untuk
menulis beberapa files ke dalam server, dan juga komputer terminal/client
membutuhkan untuk menghubungkan beberapa sistem file root. Jika mempunyai 50
komputer terminal/client kita membutuhkan 50 bagian direktori yang harus
diexported. Ini adalah salah satu kenyataan dan tantangan yang harus di coba
untuk ditangani. Garis besarnya, tutorial singkat ini akan memberikan contoh
konfigurasi file dan program yang dibutuhkan agar komputer terminal/client
dapat berjalan pada saat di booting. Beberapa komputer terminal/client
mempunyai spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Seperti lan card, vga card
dan type.
2. Fitur Pada
Antarmuka Telematika
2.a. Penjelasan Antarmuka Telematika
Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan
sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan
pengoperasian oleh pengguna.
2.b. Fitur Pada Antarmuka Telematika
Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface
telematika, yaitu:
* Head-Up Display Systems (HUD)
* Tangible User Interface
* Computer Vision
* Browsing Audio Data
* Speech Recognation
* Speech Syntesis
3. Teknologi Yang
Terkait Antarmuka Telematika
3.a. Head Up Display System
Head-up display, atau disingkat
HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan
pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama
berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat)
dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.
3.b. Tangible User Interface
Pada
sebuah pantai, ada tanah dan lautan, kita menghadapi suatu tantangan untuk
mempertemukan kedua tempat tinggal kita antara dunia fisik dan dunia digital.
Informasi digital merendam organ visual dan indera perasa kita, tetapi tubuh
kita tetap merasakan atau berada di dunia fisik. Jendela unuk ruang digital
terbatas pada layar datar persegi dan piksel atau “painted bits”. Sayangnya,
orang tidak dapat merasakan keberadaan informasi digital melalui tangan dan
tubuhnya.
Bayangkan sebuah gunug es, sejumlah massa es yang mengambang
di lautan. Hal tersebut merupakan metafora dari TUI (Tangible User Interface).
TUI memberikan bentuk fisik ke informasi digital dan komputasi, menyelamatkan
bit dari bagian bawah air, pengaturan pengapungan, dan membuatnya langsung bisa
dikendalikan dengan tangan manusia. TUI dibangun atas dasar ketrampilan dan
penemapatan informasi fisik yang berwujud digital di dalam ruang fisik. Tantangan
rancangannya adlah ekstensi mulus dari affordance fisik dari objek ke dalam
domain digital (Ishii dan Ullmer, 1997).
Ada terdapat 4 buah karakteristik dari TUI, yaitu:
- Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
- Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
- Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
- Keadaan fisik terlihat “mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
3.c. Computer Vision
Computer
vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses
untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan
membuat keputusan. Computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual
manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer
vision diharapkan memiliki kemmpuan tingkat tinggi sebagaiman human visual.
Kemampuan itu diantaranya adalah:
- Object detection → Apakah sebuah objek ada pada scene? Jika begiru, dimana batasan-batasannya..?
- Recognation → Menempatkan label pada objek.
- Description → Menugaskan properti kepada objek.
- 3D Inference → Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat.
- Interpreting motion → Menafsirkan gerakan.
3.d. Browsing Audio Data
Browsing
Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing
video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal
digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan video
/ audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
- Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
- Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
- Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
3.e. Speech Recognation
Speech recognation (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan sistem
yang memungkinkan komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan.
Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami
kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal
digital tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu
perangkat.
3.f. Speech Syntesis
Speech
synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi
ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin
dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan
bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam
bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara.
Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi
referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan
melihat dan membaca.
Ada beberapa masalah yang terdapat pada pemaduan suara,
yaitu:
- @ User sangat sensitif terhadap variasi dan informasi suara. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat memberikan toleransi atas ketidaksempurnaan pemadu suara.
- @ Output dalam bentuk suara tidak dapat diulang atau dicari dengan mudah.
- @ Meningkatkan keberisikan pada lingkungan kantor atau jika menggunakan handphone, maka akan meningkatkan biaya pengeluaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar